
Beton dalam artian yang sederhana adalah campuran pasta dan agregat. Pasta, terdiri dari semen portland dan air,dan melapisi permukaan agregat halus dan kasar. Dengan terjadinya reaksi hydrasi pasta seman akan mengeras dan mengalami perkembangan kekuatan dan membentuk massa batuan-seperti dikenal sebagai beton.
Kunci utama untuk mendapatkan beton dengan kuat tekan yang kuat dan tahan lama terletak pada proporsi campuran perlu berhati-hati dalam proses pembuatan proporsi dan pada saat pencampuran bahan. Campuran beton yang tidak memiliki cukup pasta untuk mengisi celah diantara agregat akan sulit untuk ditempatkan (dituang) dan akan menghasilkan permukaan yang kropos. Beton dengan campuran yang kelebihan pasta akan mudah ditempatkan akan menghasilkan permukaan yang halus, namun kualitas beton yang dihasilkan cendrung lebih menyusut dan tidak ekonomis.
Campuran beton yang dirancang dengan baik akan memiliki kinerja pengerjaan sesuai yang diinginkan untuk beton segar dan mencapai kekuatan betan sesuai dengan yang dipersyaratkan pada saat beton telah mengeras.
Campuran beton biasanya berkisar sekitar 10 hingga 15 persen semen, 60 sampai 75 persen agregat dan 15 sampai 20 persen air, dan kandungan udara dalam campuran beton sekitar 5-8 persen.
Melalui reaksi (kimia ) hidrasi pasta semen mengeras dan membentuk kekuatan . Karakter beton ditentukan oleh kualitas paste. Kekuatan paste, pada gilirannya, tergantung pada rasio air semen. Rasio air-semen adalah berat air dibagi dengan pencampuran berat semen. beton yang berkualitas tinggi dihasilkan dengan menurunkan rasio air-semen sebanyak mungkin tanpa mengorbankan kinerja pengerjaan beton segar. Pada umumnya, menggunakan air yang kurang menghasilkan kualitas beton yang lebih tinggi selama beton ditempatkan dan dirawat dengan benar.
No comments:
Post a Comment